Minggu, 22 Juni 2014

Perkembangan Remaja


    Elizabeth B Hurlock berpendapat bahwa remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Sedangkan menurut Sri Rumini & Siti Sundari, masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

   Kartono membatasi usia remaja menjadi tiga bagian yaitu:
Remaja Awal (12-15 tahun) 
  Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. 

Remaja Pertengahan (15-18 tahun) 
   Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badannya sendiri. Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya

Remaja Akhir (18-20 tahun)
   Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanianRemaja mulaimemahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.



Ciri-ciri atau karakteristik psikologi remaja

Perkembangan Fisik

     Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005).


Perkembangan Kognitif
    Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
  • Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
  • Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
  • Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
  • Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
  • Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)

Perkembangan Emosi
      Remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannyaRemaja yang  berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah lakusalah suai”, misalnya
1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
    Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak

Perkembangan Moral    
    Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).

Perkembangan Sosial
    Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya.
      Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.

Perkembangan Kepribadian
     Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

Perkembangan Kesadaran Beragama
   Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remajahingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat.
     Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian. 

    Kematangan dan perkembangan seorang remaja sering kali terpengaruhi oleh banyaknya masalah yang dihadapi baik secara internal maupun eksternal. Masalah-masalah tersebut mulai dari keinginan untuk pacaran, sakit hati, kurang percaya diri, merasa tidak puas dengan apa yang ada, ego yang tinggi, pergaulan bebas dan sebagainya. Hal inilah yang paling mendominasi dan menjadi hot topic di kalangan para remaja.
   Kompleksitas masalah tersebutlah yang harus selalu di waspadai dan harus diarahkan sejak dini, karena jika permasalahan dan proses tersebut dapat dilalui dengan baik maka kebaikanlah yang akan terbentuk, namun pembentukan tingkah laku yang over, rasa ingin tahu dan penasaran yang tinggi tanpa arah justru akan menjadi sesuatu yang sangat menghambat bahkan merusak masa depan seorang remaja baik secara fisik maupun psikologis.
    Dari uraian diatas terlihat jelas bagaimana sosok remaja membutuhkan panduan dalam pembentukan fisik maupun psikologinya. Karena jika dimasa ini seseorang tidak berhasil atau gagal dalam pembentukan dirinya maka hanya penyesalan dan kerusakan yang terus akan di rasakan oleh remaja tersebut.
Reverensi :
http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar