Minggu, 13 April 2014

Pernikahan Penuh Berkah

Assalamualaikum sobat blogger^^

Postingan kali ini saya kutip dari buku karangan Yanuardi Syukur yang berjudul "Fatimah Az-Zahra (Sosok Wanita Paling Berpengaruh)". Entah kenapa tiba-tiba saya teringat dengan buku ini dan ingin berbagi sepenggal kisah seorang wanita teladan yang memiliki sifat yang sangat santun dan seorang wanita yang mulia. Mari kita simak bareng-bareng.

Pernikahan Penuh Berkah


   Prof. Dr. Hamka dalam salah satu bukunya pernah menulis bahwa saat seseorang menikah, ibaratnya ia tengah berlayar di tengah lautan luas. Dua pasangan itu harus bersama-sama menjaga kapal rumah tangganya agar tidak karam, dan agar bisa sampai pada pelabuhan yang dituju. Semua rumah tangga pasti hendak menuju pelabuhan kebahagiaan, baik itu di dunia dan di akhirat nanti.



   Suatu waktu, Fatimah ra., menderita kelaparan sampai beberapa hari. Ali ra., sang suami melihat wajah Fatimah tampak menguning. Kemudian ia bertanya, "Apa yang terjadi padamu wahai Fatimah?"

Fatimah menjawab,"Sejak tiga hari yang lalu, kami tidak memiliki apa-apa di rumah."
Ali bertanya lagi,"Kenapa kamu tidak memberitahuku?"
Fatimah menjawab:
     "Sesungguhnya, ayahku, Rasulullah saw, bersabda kepadaku pada malam pengantin, 'Wahai Fatimah, bila Ali datang membawa makanan, makanlah, dan bila tidak, maka janganlah meminta apa-apa kepadanya!"

   Saat ini banyak dari wanita yang menguras kantong suaminya. Mereka tidak sadar dengan seberapa banyak suaminya mendapatkan uang. Padahal, jika merujuk pada sikap Fatimah tadi, ia menjaga dirinya dan karena taat pada ayahnya. Tentu saja, jika lapar (dalam rumah tangga), perlu ada solusi untuk mendapatkan makanan. Dalam konteks cerita tadi, kita diajarkan untuk taat pada orang tua. Fatimah sangat taat pada ucapan ayahnya, walaupun ia harus menahan lapar tiga hari.

Fatimah ra., adalah emas di keluarganya. ia yang lahir dari keluarga mulia, sepatutnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk (1) bagi orang tua, mengajarkan akhlak Islam kepada seluruh anaknya, dan (2) bagi para muslimah agar berakhlak seperti akhlaknya generasi terbaik umat Islam, dan (3) bagi kaum lelaki beriman agar mencintai para wanita dengan kasih sayang, tidak menyakiti mereka, dan senantiasa berorientasi untuk mengajak pada kebaikan.

Referensi :
Syukur,Yanuardi (2012).Fatimah Az-Zahra Sosok Wanita Paling Berpengaruh. Jakarta:Almaghfiroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar